Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )
Di
kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa “ilmu” itu selalu tersusun
dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek)
tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan
akumulatif. Sedangkan dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan
David Home, menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin,
Immanuel Kant menyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan
pengalaman, sedangkan teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada kepastian dalam
pengetahuan.
Ilmu
pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan
yang disusunnya yaitu :
1.
Epistemologis hanyalah
merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh
ilmu pengetahuan.
2.
Ontologis dapat diartikan
hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud
yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan
objek formal dari suatu pengetahuan.
3.
aksiologis adalah asas
menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
secara
akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body of knowledge), dan
teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian
berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber,
tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi
tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan
biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi
sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi
itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley,
1970).
Teknologi
yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.
Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut :
1.
Teknik meluputi bidang ekonomi,
artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu
mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi.
2.
Teknik meliputi bidang
organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan
militer.
3.
Teknik meliputi bidang
manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia
semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi
manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Dampak
Positif perkembangan IPTEK
1.
Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan
IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan
dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari
perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian,
yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah
menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di
laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan
tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di
dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan
serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik
berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu
mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita
sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara
tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat.
Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan
IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk
mengirim atau menerima berita.
3.
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer
dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang
tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan
perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan
handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang
tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat
menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi
terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
Dampak
negative perkembangan IPTEK
1.
Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal
baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan
elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap
pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan
berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2.
Hilangnya budaya Tradisional
Dengan
berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan
hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya
lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.
Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah
mengarah kepada pergaulan bebas.
3.
Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia
di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir
ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus
berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah
Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil
yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun
2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota
“Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan
kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko”
di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat
sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal,
dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya
aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai
macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana.
Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
B. Kemiskinan
Kemiskinan
pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian
dan tempat berteduh.Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1.
Kemiskinan yang disebabkan
aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang
tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat
jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2.
Kemiskinan yang disebabkan oleh
bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi
pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke
tempat hidup yang lebih layak.
3.
Kemiskinan buatan atau
kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan
dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
C. Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan
kemiskinan
Penerapan
iptek dalam pembangunan telah meningkatkan kehidupan masyarakat dan memajukan
kehidupan bangsa dan Negara di berbagai sector. Namun , harus disadari bahwa di
balik semua itu ada dampak-dampak negatifnya bagi lingkungan hidup. Yang
dimaksud lingkungan hidup dalam hal ini adalah menyangkut lingkungan alam,
lingkungan social, dan lingkungan budaya. Lingkungan alam adalah kondisi alam
baik yang organik maupun anorganik ( tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah,
batuan, dan udara). Adapun lingkungan sosial adalah semua manusia yang ada di
sekitarnya, baik perorangan maupun kelompok (misalnya : keluarga, teman
sepermainan, tetangga dan teman sekerja). Kemudian menyangkut lingkungan
budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil perbuatan
atau tingkah laku manusia, misalnya yang menyangkut gagasan, norma,
kepercayaan, adat istiadat, pakaian, dan rumah.
“Siapa
yang menguasai teknologi, maka ia akan menguasai dunia” Maksud dari pepatah di
atas adalah siapapun orang yang dapat memanfaatkan adanya teknologi dalam
berbagai bidang kehidupan, maka derajat orang tersebut akan berada di atas,dan
dapat melakukan apapun sesuai dengan kehendaknya demi tercapai apa yang yang
diinginkan orang tersebut.
Dalam
perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan dan diterapkan dalam berbagai bidang
kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang kesehatan, teknologi, perhubungan dan
arsitektur, industri, dll.
Adapun
dalam pemanfaatan dan penerapannya iptek berdampak negatif dan positif. Dampak
positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran manusia. Namun dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam
kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan
teknologi adalah kemiskinan.
Dampak
negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu
mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul. Berikut adalah dampak
negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan
manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan:
1.
Kesenjangan social :
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja.
Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat.
Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi
konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki
ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup
miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin.
Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.
2.
Kerusakan lingkungan alam :
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg
kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak
hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam.
Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya
kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun
berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
o Kemerosotan
kualitas dan kuantitas sumber daya alam : merosotnya kualitas dan kuantitas SDA
yang berlebihan melampaui kemampuan, sehingga alam akan sulit dipulihkan.
Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri
manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang
mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab karena semata-mata untuk
kemewahan. Akibatnya SDA kita menjadi menipis. Kualitas SDA yang mengalami
kemunduran cukup parah adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air
tawar maupun air laut milai mengalami pencemaran karena tercampur dengan logam
berat, bakteri dll. Sumber air tanah juga mulai tercemar oleh campuran air
laut. Contohnya air di Jakarta sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai.
o Pencemaran
pada berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber daya alam seperti air,
udara, tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di sebabkan oleh limbah,
terutama dari kawasan industri. Pencemaran yang paling dikhawatirkan adalah
penggunaan bahan kimia yang berbahaya seperti industri pestisida dan timbulnya
limbsh B3 (bahan racun berbahaya) dari kawasan industri. Apabila keadaan ini
terus-menerus berlangsung maka akan timbul permasalahan yang baru, yang dapat
berakibat fatal pada lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya kemiskinan yang
ditimbulkan namun juga tingkat kematian yang akan semakin meningkat, akibat
dari peurunan fungsi SDA.
o Meningkatnya
lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi : Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan
lapisan gas CO2 menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi
minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat
meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi
sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia,
karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan
tentu saja sangat berdampak pada lingkungan, pencemaran udara, serta semakin
menipisnya SDA, khususnya hutan di Indonesia. Hal ini tentu saja akan
mempengaruhi, Indonesia yang dulunya merupakan negara yang kaya akan hutan dan
hasil-hasil di dalamnya, maka lama-kelamaan akan menjadi negara miskin. Dan
pastinya rakyatlah yang akan menanggung kemiskinan tersebut.
o Adanya
hujan asam : Industri, khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara
dan penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton
SO2,NO2 dan CO2. hal ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan
kadar keasaman yang tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam
(jembatan, dan rel kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan
marmer menjadi cepat rusak. Apabila hal ini terjadi tanpa ada tindak lanjut
dari pemerintah atau pihak yang terkait, maka akan timbul berbagai masalah
baru.akibat dari rusaknya jembatan misalnya akan memutus akses jalan dan jalur
distribusi barang dan jasa ke masyarakat. Tentu saja masyarakat akan kekurangan
berbagai bahan kebutuhan baik barang maupun jasa, hal ini akan merembet pada
masalah kemiskinan.
o Lubang
lapisan ozon : Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi makin
menipis. Bahkan di beberapa tempat telah terjadi kerusakan /berlubang. Padahal
lapisan ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang
berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas
penyemprot minyak wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon
dapat menimbulkan kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan tanaman budidaya.
Seperti akibat yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada kerusakan tanaman
budidaya, akibat dari hal ini maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi,
mau tidak mau apabila tidak mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
o Adanya
bencana banjir : Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli
dengan kelestarian lingkunagan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan, manusia
melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis,
daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai bangunan. Akibat paling fatal
dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas karena banyak korban
banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal untuk menghidupi
anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena banjir.
3. Kekhawatiran manusia
terhadap persenjataan kimia dan nuklir : Perkembangan iptek tidak menutup
kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia
dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah
perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir.
Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat
perang yang terjadi.
4. Kenakalan remaja,
Kriminalitas : Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya
globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang termasuk para remaja mudah
terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa
dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu media yang besar
pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya. Muncullah
kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari luar melalui media
massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan berbagai bentuk
kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media massa.
5. Kriminalitas, pengangguran
dan kemiskinan. : Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di
berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan
pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah
tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri
memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan.
Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri,
maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga
manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari
banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena
tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk
memenuhi kebutuhannya/ melakukan tindak kriminal ( merampok,
mencopet,menjambret ,dll)
Contoh Kasus:
Angka Kemiskinan di Tangsel Naik 3% Tahun 2012
Jumat, 07 Desember 2012 00:20 TANG SEL
Kabar6-Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), jumlah penduduk miskin di kota pemekaran termuda se Provinsi Banten itu cenderung meningkat pada usianya yang ke empat tahun (2012).
Demikian disampaikan Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Universitas Islam Nasional (UIN) Ciputat, Zaki Mubarok, Kamis (6/12/12).
“Jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan hingga 3 persen pada tahun 2012. Dari 8 persen di Tahun 2011, sekarang jumlah warga miskin mencapai 11 persen,” ungkap Zaki.
Artinya, kata Zaki, Pemkot Tangsel kurang serius dalam menangani persoalan kemiskinan ini. Padahal, dari total 1,3 juta penduduk Kota Tangsel, cukup banyak yang masih berada di garis kemiskinan. Namun itu semua tidak terdata dengan baik sehingga tidak jelas.
Untuk itu, Pemkot Tangsel harus membuat parameter kemiskinan. Agar penganggaran program kemiskinan menjadi terukur dan jelas. "Yang disebut miskin harus jelas, karena banyak di wilayah ini, yang punya tanah luas karena warisan, tapi pengangguran sehingga tidak mampu secara ekonomi. Apakah ini disebut miskin," ucapnya setengah bertanya.
Saat ini Pemkot Tangsel lebih fokus pada masalah infrastruktur. Hal ini tercermin melalui angka di APBD 2012 yang mencapai Rp 1,95 triliun, sekitar 33 persen dialokasikan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur itu.
Masalah pendidikan dan kesehatan mendapat porsi 30 persen, pelayanan pemerintah 29 persen dan sektor lesejahteraan rakyat hanya 26 persen. "Pemkot Tangsel jangan terlalu konservatif dalam menyusun APBD, harus ada keseriusan dalam menangani masalah kemiskinan," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel, mengatakan Jumlah rumah tangga miskin di kota Tangerang Selatan ( Tangsel ) mencapai 20.057 rumah tangga. Angka ini berdasarkan Pendataan Perlindungan social ( PPLS ) Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel tahun 2011.
“Dari jumlah rumah tangga di Tangsel yang mencapai 35.491 rumah tangga, 20.057 diantaranya tergolong miskin. Ini artinya yang tidak miskin hanya 10 ribuan,” ungkap Kepala BPS Tangsel, Darusman.
Lebih lanjut Darusman menjelaskan, rumah tangga miskin di Tangsel dibedakan menjadi 3 golongan. Yakni golongan pertama paling miskin yang mencapai 4.563 rumah tangga, golongan kedua, miskin mencapai 7.747 rumah tangga dan golongan ketiga hampir miskin yang mencapai 7.747 rumah tangga.
Untuk jumlah rumah tangga miskin terbanyak adalah di kecamatan Pamulang, yakni mencapai 1.124 rumah tangga, dan yang paling sedikit adalah di kecamatan Setu. “Ini dikarenakan jumlah penduduk di setu juga paling sedikit,” imbuh Darusman.
Sementara sekretaris Dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi (Dinsosnakertras), Dewanto mengatakan, data dinas sosial berdasarkan penerima raskin sebesar18.828 jiwa masyarakat miskin di Tangsel, namun data ini belum semuanya,sehingga perlu dilakukan pendataan kembali terkait jumlah masyarakat miskin di Tangsel.
Dewanto mengatakan, jumlah masyarakat miskin di Tangsel tidak hanya dari penerima raskin saja, namun juga ditambah dengan data penganguran yang ada di Tangsel,sehingga Dia menjelaskan berdasarkan data kisaran 130 ribu jiwa masyarakat Tangsel yang miskin, sehingga ini menjadi pekerjaan rumah Dinsosnakertrans.
“Kita akan memvalidasi data antara data Dinsosnakertrans dengan BPS,supaya data kemiskinan di Tangsel jelas,” katanya.
Lanjutnya, Dinsosnakertrans dalam mengatasi kemiskinan dengan melakukan berbagai kegiatan pelatihan kewirahusaan dan keterampilan menjahit supaya masyarakat bisa menjadi seorang wirausaha.(Turnya)
Kesimpulan:
1. Ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap
orang yang ingin mengetahuinya.
2. Teknologi adalah pemanfaatan ilmu
untuk memecahkan suaqtu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai
dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
3. Kemiskinan yaitu adanya suatu
tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan
dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
4. Ada kaitan yang erat antara iptek
dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama pada Negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.
Sumber referensi :
http://www.kabar6.com/tangerang-raya/tangerang-selatan/6320-angka-kemiskinan-di-tangsel-naik-3-persen-tahun-2012.html
http://jasmerah-historia.blogspot.com/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/iptek-dan-kemiskinan-2/
http://yuni-wijaya.blogspot.com/2010/05/hubungan-iptek-dengan-kemiskinan.html
Related Posts